Jakarta - Menurut studi dari American Academy of Neurology, sebanyak 51% orang kehilangan indra penciumannya karena Covid-19 dan belum kembali setelah lima bulan. Fakta tersebut membuat ahli parfum Sue Phillips menginisiasi untuk membuat terapi wewangian bagi mereka yang tidak bisa lagi merasakan aroma karena virus Corona.
Wanita yang sudah bekerja di industri parfum selama 12 tahun itu mengadakan sesi terapi bernama 'fragrance journey' yang dihargai US$ 650 atau sekitar Rp 9,4 juta. Sue Phillips kini telah mengembalikan penciuman lebih dari 20 orang lewat sesi terapinya.
"Ketika tidak bisa merasakan aroma, hal itu mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan, termasuk makanan dan indra pengecap. Orang-orang menjadi sangat tertekan. Rasanya menghancurkan," kata Sue, seperti dikutip dari NY Post.
"Banyak orang yang mengatakan bahwa hidup mereka tidak layak untuk dijalani. Aroma adalah bagian terbesar dari kesenangan hidup," tambahnya.
Sesi terapi wewangian bahkan bisa dilakukan lewat online, dengan mengirimkan strip aroma sebelumnya. Sue juga bisa mengirimkan wewangian khusus sebagai bagian dari terapi.
Wanita yang pernah membuatkan parfum untuk brand Burberry itu mencampur berbagai aroma untuk merangsang indra penciuman. Dia mencampur aroma seperti lavender, musk, amber, dan vanilla yang dibagi dalam top notes, mid notes, dan base notes. Klien kemudian mencium strip beraroma individu untuk membantu membangkitkan indra yang tidak aktif.
"Bagian dari diriku hilang, dan saya gembira bahwa sesuatu yang tidak aktif selama lebih dari satu tahun kembali bangkit. Sekarang indra penciumanku berhembus kembali," ucap Tammy Farrell, salah satu klien Sue Phillips.
Sue Phillips tidak hanya menawarkan strip-strip aroma, namun dia juga memberikan afirmasi-afirmasi positif seperti sesi meditasi. "Hirup aroma dengan otakmu, cobalah menyerap aroma dengan otakmu," ucap Sue kepada kliennya.
Sesi terapi wewangian tersebut pun selama ini telah berhasil. Dalam satu sesi, sejumlah kliennya bahkan sudah bisa kembali merasakan aroma.